Senin, 14 Februari 2011

cara belajar

CARA BELAJAR

I. BELAJAR
A. Arti dan Pentingnya Belajar
Belajar adalah merupakan usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu pengetahuan. Tetapi belajar dapat juga berarti berlatih. Belajar komputer misalnya, berarti berlatih menggunakan komputer. Belajar karate, berarti berlatih karate. Dengan kata lain belajar berarti perubahan tingkah laku atau tanggapah yang disebabkan oleh pengalaman. Perubahan tingkah laku dari belum dapat merupakan sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu disebut belajar.
Kita dapat terampil menggunakan komputer apabila kita sering berlatih menggunakannya. Kita terampil menggunakan jurus-jurus karate, cekatan, gerakan refleks yang baik, serta otot-otot menjadi kuat apabila kita sering melakukan latihan karate. Semakin banyak latihan dilakukan secara teratur, akan semakin baik pula hasil belajarnya. Perubahan-perubahan tingkah laku seperti disebutkan diatas disebabkan oleh pengalaman-pengalamanyang sering dilakukan. Pengalaman berarti yang pernah dialami, termasuk dijalani, dirasai bahkan pernah ditanggungnya. Tetapi perubahan tingkah laku pada tindak penyimpangan perilaku seperti tindak kriminal, mabuk akibat minuman keras, penyalahgunaan narkotika dan sebagainya, tidak dapat disebut hasil belajar.
Bagaimana dengan belajar yang mengarah untuk memperoleh kepandaian atau ilmu ? Ilmu pada umumnya dapat kita peroleh dari buku, atau media tulis lainnya. Untuk memperolehnya kita harus rajin membacanya. Ilmu dapat juga kita peroleh melalui orang, baik yang kita peroleh dari penjelasan dari guru atau orang-orang selain guru. Untuk memperoleh ilmu kita harus tekun mendengarkan hal-hal yang disampaikan oleh mereka.
Bahkan dewasa ini ilmu dapat kita peroleh melalui media visual, yang dapat kita lihat misalnya melalui televisi. Demikian, betapa pentingnya belajar itu harus kita lakukan, karena apabila kita sering belajar atau berlatih maka hasil belajar itu akan lebih baik hasilnya. Ingat pepatah “lancar kaji karena diulang lancar jalan Karena ditempuh”.

B. Prinsip-prinsip Belajar
Perlu kita camkan bahwa belajar merupakan tugas utama seorang siswa. Oleh karena itu haru belajar baik-baik. Untuk itu ada baiknya kita mengetahui prinsi-prinsip belajar
Prinsip-prisip tersebut adalah :
1. untuk belajar kita memerlukan dorongan atau motifasi.
Dorongan itu ada yang berasal dari luar, misalnya diadakan rangking nilai untuk setiap kelas. Rangking untu sekolah dan pemberian hadiah bagi siswa pemegang rangking nomor satu. Motifasi yang paling utama adalah dari dalam diri sendiri. Dorongan mengajak kita lebih tekun dan menyadari bahwa pelajaran yang kita terima akan berguna bagi hidup kita kelak. Di samping dorongan dari diri diri sendiri ada juga yang disebabkan oleh ingin pujian, ingin melebihi teman, takut mendapat malu dan sebagainya.
2. untuk belajar baik-baik kita harus dapat memutuskan perhatian pada hal-hal yang sedang kita pelajari. Hal-hal yang dapat mengganggu pemusatan perhatian adalah pikiran yang tertuju pada hal hal lain yang mungkin sedang mempengaruhi perasaan kita seperti kesedihan, kemarahan , kebencian, iri hati dan sebagainya.
3. kita perlu berusaha untuk mengerti lebih dulu hal-hal yang kita pelajari sebelum dihapal. Hal-hal yang dimengerti dapat lebih mudah dihapalkan.
Untuk mengerti seuatu pelajaran dapat ditempuh cara-cara sebagai berikut :
a. Menanyakan pada diri sendiri mengenai hal yang kita pelajari.
b. Membuat ringkasan atau skema, untuk memudahkan memahami.
c. Mencoba menghubungkan dengan masalah yang lebih besar atau keseluruhannya. Arti sesuatu kata akan lebih jelas bila terkait dalam satu kalimat.
d. Mencoba menelaah dari bermacam-macam segi agar menjadi jelas.
e. Bila memeng sulit, sekali-sekali boleh bertanya pada kepada teman atau orang lain yang lebih mengetahui.
f. Untuk lebih memantapkan hal-hal yang kita pelajari di sekolah sebaiknya jangan merasa cukup mendengarkan penjelasan dari guru saja. Sebaiknya setiba di rumah perlu dibaca kembali dan dicoba melengkapi ringkasan atau skema.
4. Untuk lebih menghasilkan penyerapan ilmu pengetahuan, sebaiknya hal-hal yang telah kita pelajari harus sering dibaca berulang-ulang meskipun hanya dalam garis besarnya saja.
5. kita harus meyakini bahwa semua pelajaran yang diterima akan berguna bagi kita nanti, biarpun kita sudah tak bersekolah lagi.
6. Cara lain agar hal-hal yang kita pelajari dapat lebih meresap adalah bahwa kita perlu beristirahat setelah belajar. Istirahat dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada bagian otak kita untuk mengendapkan hal-hal yang sudah kita peroleh melalui belajar.
7. Hasil belajar yang kita peroleh dari sesuatu mata pelajaran dapat kita manfaatkan untuk mempelajari hal-hal yang lain. Misalnya, hasil belajar yang kita peroleh sebaiknya dicoba untuk diutarakan kembali baik dengan membuat ringkasan, skema atau gambar, menceritakan atau mengadakan Tanya jawab dengfan teman. Dengan demikian semakin mantaplah pengetahuan yang sudah kita kuasai. Inilah yang disebut belajar atau ekspresi. Perasaan gembira atau puas akan memperlancar ekspresi.
8. Hal-hal yang dapat menghambat belajar perlu kita hindarkan. Hambatan-hambatan ini antara lain perasaan takut, benci, malu, marah, kesal dan sebagainya.
C. Belajar di sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan proses pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Agar tujuan pendidikan itu dapat tercapai, maka di samping petugas di sekolah harus melaksanakan kewajiban sebaik-baiknya, siswa sebagai warga sekolah juga di tuntut untuk memahami hal-hal sebagai berikut:
1. Siswa harus mengetahui tujuan pendidikan sekolahnya. Dapat menempatkan kedudukan setiap mata pelajaran pada fungsinya masing-masing. Perlu mengetahui mata pelajaran mana yang boleh sebagai pelengkap bila ada.
2. Siswa harus memiliki sikap terbuka, artinya ia menerima guru seperti adanya tidak menolak karena benci kepada guru atau kebetulan sudah mengetahui hal-hal yang sedang diajarkan.
3. Siswa harus mempelajari dan menyiapkan alat pelajaran untuk esok harinya. Hal ini perlu untuk mempermudah dan mencerna pelajaran yang diterima.
4. Siswa harus penuh minat dan perhatian dalam menerima pelajaran. Hal-hal yang dapat mengganggu konsenterasi belajar hendaknya disingkirkan.
5. Siswa hendaknya bersikap kritis dalam menerima pelajaran. Pelajaran itu diterima bila masuk akal. Tetapi siswa juga harus mampu mengutarakan pendapat atau bertanya bila dirasa tak masuk akal.
6. Siswa harus memiliki dorongan dan semangat yang kuat untuk maju. Menunjukan sikap ingin tahu dan ingin menguasai ilmu pengetahuan.
7. Siswa hendaknya menjauhi sikap malu bertanya untuk meminta penjelasan mengenai hal-hal yang kurang dipahami. Bertanya hendaknya bukan untuk menonjolkan diri atau menguji guru.
8. Siswa harus selalu berusaha untuk mencapai nilai yang setinggi-tingginya dengan prestasi sendiri, tanpa menggantungkan hasil jeri payah temannya, misalnya menyontek.
9. Siswa harus mengikuti pelajaran dengan aktif. Ini berarti bahwa ia bukan hanya mendengarkan, tetapi harus berinisiatif dalam menangkap pelajaran dengan membuat catatan-catatan yang perlu.
10. Setiba di rumah siswa harus mengulangi kembali hasil pelajaran yang diterimanya dari sekolah. Walaupun hanya dibaca sekali. Hal ini membantu pendalaman penguasaan pelajaran.
D. Belajar di rumah
Siswa dalam menuntut ilmu harus melakukan konsenterasi dalam belajar. Untuk dapat belajar di rumah secara baik hendaknya memilih waktu dan tempat yang tepat, usahakan agar tempat belajar nyaman. Meja dan tempat duduk yang kurang nyaman akan mengganggu pemusatan perhatian dalam belajar. Agar mata dapat tetap terpelihara, jarak baca serta cahaya yang diperlukan hendaknya cukup. Selama belajar ada juga anak yang baru dapat berkonsenterasi bila suasananya hening tetapi ada yang menyukai musik penyerta dalam belajar. Belajarlah setiap hari di rumah dalam waktu tertentu, tidak perlu terus menerus tanpa henti, perlu beristirahat sejenak untuk mengendapkan hal-hal yang dipelajari.
E. Belajar Kelompok
Belajar dengan kelompok banyak manfaatnya. Siswa yang belum memahami sesuatu hal yang dapat memperoleh penjelasan dari temannya yang sudah paham. Sebaliknya siswa yang sudah paham akan menjadi lebih mahir karena ia mengutarakan hal-hal yang telah diketahuinya. Dalam membentuk kelompok belajar sebaiknya diusahakan jarak rumah antar anggota kelompok belajar berdekatan. Dalam kelompok belajar hendaknya ada ketua kelompoknya. Ketua kelompok dipilih secara bergilir dan memimpin kelompok dalam mempelajari topik-topik pelajaran. Melaui belajar kelompok kita terlatih juga untuk bermusyawarah.



II. CARA MEMBACA
A. Cara Membaca Buku
1. Mula-mula pelajari garis besar is buku, yang dapat dibaca dalam daftar isi. Sebelum menjumpai daftar isi, biasanya terlebih dahulu dapat dijumpai kata pengantar. Baca dan pahami keduanya, sebab membaca dua bagian ini sudah dapat diperoleh garis besar yang termuat dalam buku.
2. Pada halaman berikut biasanya dapat dijumpai pendahuluan. Pendahuluan ini juga harus dibaca dan dipahami. Di dalam pendahuluan biasanya ditulis garis-garis besar isi buku secara menyeluruh, jadi jika sudah memahami isi pendahuluan, berarti sedikit banyak sudah mengetahui isi yang terdapat dalam buku itu.
3. Selanjutnya bacalah bab demi bab, dan pahami seluruhnya sampai tidak ada lagi hal-hal yang meragukan.
4. Setelah seluruh bab dibaca, coba ulangi memahami isi pokok setiap bab. Sesudah itu bacalah kalimat demi kalimat sehingga dapat diketahui mana yang inti dan mana yang pelengkap. Berikan tanda-tanda khusus terhadap kalimat inti, misalnya dengan membubuhi dengan tinta yang berwarna.
5. Buatlah ringkasan, skema atau yang memudahkan untuk mengingat-ingat. Tentu saja ringkasan, skema atau pola dapat di buat setelah isi buku dipahami secara keseluruhan.
6. Untuk melatih ketajaman pikiran dalam memahami masalah, sebaiknya dicoba menghubung-hubungkan dengan masalah yanglebih luas. Hal ini dapat juga sebagai latihan untuk berfikir kreatif.
7. Untuk menguji kemantapan penguasaan kita terhadap masalah yang dipelajari, sebaiknya didiskusikan dengan teman-teman.

B. Cara Merangkum Isi Bacaan
Merangkum berarti mengambil intisari suatu uraian atau pokok pikiran yang ditulis dengan singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri yang dihubungkan dengan pokok-pokok pikiran lainnya yang telah di ringkas.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Bacalah buku tersebut sambil menggaris bawahi pokok pikiran yang terkandung dalam buku tersebut, misalnya dengan pensil berwarna.
2. Salinlah kalimat yang diberi tanda secara berurutan di atas kertas atau kartu-kartu.
3. Bacalah kalimat tersebut. Sambil membaca selipkan kata-kata penghubung, sehingga ada pertalian yang lancar antara kalimat-kalimat tersebut.
4. Bila ada pertalian antara suatu pokok pikiran pada kalimat lainnya, maka dapat diberi tanda dengan angka.
5. Bila beberapa pokok pikiran sudahdihubungkan dengan angka-angka, di bagian atas dapat dibubuhi kepala kalimat.
6. Kepala kalimat yang mencakup beberapa pokok pikiran yang telah dihubungkan itu dapat diambil dari paragraph yang bersangkutan atau kata-kata lain yang sesuai.
7. Kalimat-kalimat yang telah tersusun secara teratur itu dipersingkat.
8. Kalimat-kalimat yang terlalu panjang diganti dengan kalimat yang lebih singkat, yang mempunyai arti yang sama.
9. Kata-kata yang tidak perlu dapat dicoret, asal tidak mengurangi arti kalimat yang bersangkutan.
10. Catatan tersebut disalin kembali pada kertas yang baru.


III. PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN

A. Pentingnya Perpustakaan
Di setiap sekolah terdapat perpustakaan, karena perpustakaan merupakan sumber utama untuk memperoleh baha bacaan bagi para siswa. Itulah sebabnya dalam perpustakaan disediakan buku-buku yang sangat diperlukan siswa di sekolah. Perpustakaan memeng berarti kumpilan buku-buku. Siswa dapat memenuhi kebutuhan bahan bacaan yang diperlukan di perpustakaan. Bahan bacaan itu dapat berupa bacaan yang berhubungan langsung dengan pelajaran, tetapi juga dapat berupa pengetahuan-pengetahuan lain dan pengetahuan baru. Semua itu akan menambah wawasan yang lebih luas kepada siswa.
Itulah sebabnya perpustakaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
B. Cara Memanfaatkan Perpustakaan
Di atas telah disebutkan bahwa perpustakaan memiliki nilai yang sangat penting. Tetapi perpustakaan akan memiliki nilai penting sekiranya kita mengetahui bagaimana cara memanfaatkannya. Oleh sebab itu perlu memperhatikan hal-hal berikut :
1. Mengetahui jadwal kerja perpustakaan.
2. Mengetahui peraturan-peraturan yang berlaku di perpustakaan.
3. Mengetahui tata cara menjadi anggota perpustakaan. Apakah untuk menjadi anggota perpustakaan harus mendaftarkan diri danmelengkapi syarat-syarat tertentu.
4. Mengetahui sistem pengelompokan buku yang dipergunakan oleh perpustakaan tersebut. Biasanya buku yang memiliki subjek yang sama, di letakan di tempat yang sama.
5. Mengetahui penggunaan kartu katalog. Biasanya daftar katalog disusun berdasarkan alphabet nama pengarangnya.
6. Secara khusus pahami tata cara meminjam buku, terutama jika ingin meminjam buku untuk dibawa pulang.
7. Mulailah anda membaca buku tersebut, dimulai dari judul, pengarang penerbit dan tahun penerbitan.
8. Bacalah buku tersebut mulai dari halaman pertama sampai halaman terakhir secara cepat.
9. Ulangi membaca buku tersebut bab per bab secara teliti sambil diingat-ingat.
10. Ulangi membaca buku tersebut bab per bab secara perlahan sambil diberi tanda atau garis pada kalimat-kalimat yang dianggap penting/sebagai pokok kalimat.
11. Menyalin isi buku yang telah diberi tanda ke dalam buku catatan khusus.
12. Mulailah menghafal apa yang telah dicatat di dalam buku khusus tersebut.
13. Buatlah pertanyaan dan jawaban sebagai tes diri untuk mengetahui letak kesalahan kita.
14. Sewaktu kita membaca buku-buku tersebut perlu pula diingat dan diperhatikan tanda-tanda bacaan dan kalimat baru pada garis yang baru.
C. Membaca Katalog
Katalog artinya secari kartu, daftar, atau buku yang memuat nama benda atau informasi tertentu yang ingin diberitahukan yang disusun secara berurutan, teratur dan alphabetis, artinya ditulis sesuai abjad.
Katalog di perpustakaan biasanya memuat judul judul buku secara alphabetis, dan dilengkapi dengan nama pengarangnya/penyusun tetapi tidak secara alphabetis. Katalog juga dapat memuat nama-nama pengarang atau penyusun secara alphabetis. Dilengkapi judul buku yang dikarangnya. Hanya judul buku tidak dapat disusun seca alphabetis.
Kedua cara ini dimaksudkan untuk membantu para peminjam seandainya lupa judul bukunya, tetapi ingat nama pengarangnya, maka untuk mencari buku itu dapat dicari dalam katalog pengarangnya. Tetapi sebaliknya jika lupa nama pengarangnya sedangkan ingat judul bukunya, maka untuk mencari buku itu dapat digunakan katalog judul buku. Kartukatalog ini dapat biasanya tersusun rapi dalam laci-laci kecil, dan setiap laci memuat kartu-kartu katalog berhuruf awal abjad yang sama. Misalnya laci A, maka setiap kartu katalog iru akan tertulis di dalamnya berawal huruf abjad A.
D. Mencari Dan Memilih Buku/Artikel
Ada kalanya peminjam buku atau anggota perpustakaan memerlukan buku atau artikel tidak terikat oleh pengarang dan judul buku. Tetapi ia menginginkan buku-buku yang sudah diketahui kelompok ilmunya. Misalnya, kelompok bahasa, hokum, biologi, sejarah dan sebagainya. Maka peminjam atau anggota perpustakaan dapat langsung mencari ketempat buku sesuai kelompoknya. Di perpustakaan biasanya buku-buku diatur dan di tempatkan dalam almari atau rak dan dikelompok-kelompokan sesuai dengan bidang-bidang tertentu. Jadi peminjam tinggal mencari buku di dalam rak atau almari sesuai dengan pengelompokannya. Apbila buku yang kita cari sudah ditemukan dan akan kita pinjam/dibawa pulang maka buku atau artikel itu kita bawa ke petugas perpustakaan untuk dicatat sesuai dengan aturan yang berlaku dalam perpustakaan itu.
E. Menggunakan Buku Referensi
Referensi adalah sumber acuan. Acuan disebut juga rujukan atau petunjuk. Tetapi referensi juga dapat berarti buku-buku yang dianjurkan oleh guru untuk dibaca. Arti lain dari referensi adalah buku-buku perpustakaan yang tidak boleh di ke luar, harus dibaca di tempat yang telah disediakan. Yang terpenting dari sejumlah arti itu, referensi merupakan bacaan atau buku selain buku-buku wajib, tetapi sangat membantu memperluas cakrawala dan pemahaman serta melengkapi beberapa hal bari buku wajib yang dibaca.
Jadi kalau ingin menggunakan referensi harus diperhatikan hal-hal sebagi berikut :
1. Pilihan buku referensi sesuai dengan kelompok ilmu dari buku wajib, misalnya: kalu ingin mempelajri sejarah nasional, maka carilah referensi sejarah nasional yang dikarang oleh berbagai orang.
2. Kalau ingin memperoleh pengertian dan pengetahuan yang lebih rinci, cobalah mencari referensi yang dapat memperluas pengetahuan dari setiap bab dari buku wajib, misalnya: mempelajari bab tentang kerajaan majapahit, maka kita dapat mencari referensi tentang kerajaan majapahit, baik buku-buku yang berupa cerita, kliping dan lain-lain.
3. Sedangkan kalau ingin memperdalam suatu buku wajib secara analitik, cobalah mencari referensi yang terdiri dari berbagai kelompok ilmu, misalnya: untuk memperdalam kejadian-kejadian sejarah kerajaan majapahit, kita dapat menghubungkan dengan keadaan geografis, keadaan masyarakat saat itu dan sebagainya. Maka bacaan-bacaan yang berhubungan dengan geografi, sosial, kependudukan, kebudayaan dan lain-lain, akan melengkapi pemahaman kita terhadap kerajaan majaphit ditinjau dari berbagai aspek.



IV. PEMANFAATAN WAKTU
A. Pentingnya Waktu
Sebagai manusia kita hidup dalam ruang lingkup dan waktu. Apabila dikatakan bahwa seseorang berada di suatu tempat di mana saja maka artinya berada dalam ruang. Apabila bahwa seseorang melakukan kegiatan tertentu pada suatu saat maka artinya berada dalam waktu. Ruang dan waktu sulit dipisahkan tetapi keduanya dapat dibedakan.
Mengenai waktu perlu diperhatikan baik-baik. Waktu yang sudah berlalu tidak mungkin dapat dilewati lagi. Hari yang sudah lewat tidak mungkin datang lagi. Demikian pentingnya arti waktu sehingga berbagai bangsa di dunia mempunyai ungkapan yang menyatakan penghargaan terhadap waktu. Orang inggris menyatakan bahwa waktu adalah uang. Orang arab mengatakan waktu adalah peluang emas dan orang Indonesia menyatakan pikir dulu pendapatan sesal kemudian tiada berguna.
Perlu dipahami benar bahwa waktu yang disediakan oleh Allah bagi kita hanyalah selama hayat kita saja. Ada yang mencapai 80 tahun atau lebih, ada yang 70 tahu, ada yang 60 tahun bahkan banyak yang kurang dari 60 tahun.
Bila diatur waktu kita sejak usia 6 tahun maka katakanlah sisa usia kita tinggal 54 tahun. Kurang lebih 1/3 dari hari-hari kita digunakan untuk tidur atau beristirahat jadi sekitar 18 tahun yang memang kita sediakan untuk itu. Sisanya inilah yang harus kita manfaatkan dan kita atur sebaik-baiknya setiap hari. Sebagai siswa maka kita hitung saja untuk bersekolah 7 jam, untuk beristirahat dan bermain kurang lebih 3 jam, untuk tidur kurang lebih 8 jam semuanya 18 jam. Kita mempunyai sisa waktu kurang lebih 6 jam, setiap hari. Tentu saja ini masih ditambah dengan waktu hari jum’at dan hari minggu menjadi cukup banyak dan dapat kita manfaatkan untuk kita melakukan kegiatan-kegiatan yangberguna. Bila waktu senggang kita biarkan berlalu, ada kemungkinan hal tersebut lama kelamaan mendorong kita melakukan kegiatan-kegiata mendatangkan penyakit malas atau bosan. Hal itu dapat mengakibatkan memperlemah semangat kitasebagai siswa untu belajar keras.
Dalam mengatur waktu setiap orang dapat memilih cara-cara untukmemanfaatkan waktu senggangnya sesuai dengan kemampuan dan kesanggupannya. Meskipun demikian perlu dipertimbangkan agar tidak membawa akibat yang merugikan orang lain atau masyarakatsekelilingnya. Mengatur hidup se hari- hari akan membantu dan mempermudah hidup itu sendiri.
Marilah kita bayangkan seandainya ada seorang siswa yang pada waktu belajar di rumah masih terus bermain-main. Waktunya untuk tidur digunakan untuk bergadang semalaman. Tentu dapat kita lihat bahwa hidupnya tidak teratur. Akibat yang sangat mungkin dideritanya adalah hidupnya menjadi kacau. Ada juga seorang siswa yang besok pagi harus menempuh ujian dan pada malam harinya menjadi bingung untuk belajar dengan alasan tak ada waktu.
Kesulitan seperti ini sering dialami dan sangat mengganggu, Karena sebelumnya waktu yang tersedia tidak teratur. Oleh karena itu mulai saat ini marilah kita lebih menghargai waktu dengan cara mengatur waktu yang oleh Allah dikaruniakan kepada kita.
B. Mengatur waktu
Tidak dapat dipungkiri bahwa orang-orang yang berhasil mencapai sukses dalam hidupnya adalah orang-orang yang sangat teratur dan berdisiplin memanfaatkan waktunya. Mereka mungkin saja pengarang, ilmuan, pengusaha atau politikus yang berhasil dan mereka semuanya sangat disiplin dengan waktu. Disiplin semacam ini tidak akan datang dengan sendirinya akan tetapi melaui latihan yang ketat.
Oleh karena itu waktu yang tersedia haru kita manfaatkan sebaik-baiknya. Kita pergunakan waktu yang tersedia sebaik-baiknya. Gunakan waktu senggang dengan kegiatan yang bermanfaat.
C. Penyusunan Jadwal Kegiatan Harian
Untuk mengatur kegiatan sehari-hari sebaiknya diatur pembagian waktu yang tersedia. Pembagian waktuini dilakukan secara garis besar, sebagai jadwal kegiatan harian. Jadwal ini juga tidak bersifat mati, sehingga kalau ada kegiatan khusus dan sifatnya temporer, dapat dilaksanakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar